5 Keuntungan Bisnis E-Commerce yang Perlu Kamu Ketahui

Duitku Admin on Des 19, 2022 in Information
Isu utama perusahaan dalam melakukan proses ekspansi penjualannya ialah menghadapi kebutuhan pasar yang lebih luas. Dimulai dari perkembangan internet yang menghadirkan efisiensi ruang dan waktu, dan didukung oleh perkembangan teknologi yang membangun relasi antara penjual dengan pembeli, penjual dengan pemasok, hingga penjual dengan rekanan.
Infrastruktur yang marak dimanfaatkan saat ini yaitu e-commerce, dengan model relasi yang berbentuk Business to Business (B2B), Business to Customers (B2C), Business to Government (B2G), hingga Customers to Customers (C2C). Ekosistem e-commerce juga mendorong diluncurkannya beraneka layanan pembayaran yang semakin beradaptasi hingga kini.
Menurut survey data populix, 5 e-commerce di Indonesia yang paling banyak dikunjungi ialah Shopee yang menempati urutan pertama, disusul oleh Tokopedia, Lazada, Bukalapak, JD.ID, dan Blibli. Apa itu e-commerce? dan bagaimana seluk-beluknya? berikut kami sajikan penjelasannya untuk kamu.

Apa itu E-Commerce?

Menurut Hartman (2000), E-Commerce adalah suatu jenis dari mekanisme bisnis secara elektronis yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa, antara dua buah institusi (B to B) maupun antar institusi dan konsumen langsung (B to C).
E-commerce juga dapat didefinisikan sebagai proses bisnis dengan menggunakan teknologi elektronik yang menghubungkan perusahaan, konsumen dan masyarakat dalam bentuk transaksi elektronik dan pertukaran atau penjualan barang, jasa, dan informasi secara elektronik (Munawar, 2009).
E-commerce bisa dibilang sebagai media yang digerakan oleh penjual dan pembeli langsung, dimana jalur penjualan konvensional melalui distributor dapat terpotong. Hal ini dapat memangkas biaya yang membebani produk tersebut, sehingga harga produk bisa lebih rendah.
Tergantung dari mana kamu menginterpretasikan e-commerce, apabila dilihat dari perspektif bisnis maka e-commerce menjadi aplikasi teknologi yang mengarah pada otomatisasi transaksi bisnis dan alur kerja. Apabila dilihat dari perspektif layanan, maka e-commerce adalah alat yang memenuhi kebutuhan perusahaan, konsumen, dan manajemen untuk memangkas biaya layanan sambil meningkatkan kualitas barang dan kecepatan jasa pengiriman (Moh Aldrin, 2020)

Model Transaksi E-Commerce

  1. Business to Business
  2. Model B2B adalah metode penjualan yang berputar pada transaksi antar perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya. Sistem ini dikalkulasikan naik sebanyak 9 kali lipat dari 2015 (Rp 200 Triliun) ke 2018 (Rp 1.850 Triliun). Jenis model ini umum digunakan oleh produsen, grosiran, maupun reseller yang melakukan transaksi satu sama lain.
    Apabila kamu tahu, contoh dari model e-commerce B2B di Indonesia misalnya seperti PT Avesta Continental Pack yang menyediakan packaging untuk produk industri farmasi. Contoh lain adalah, bizzy.com atau alali.com.

  3. Business to Consumer
  4. Model ini menggunakan metode transaksi online antara produsen dengan konsumen akhir. Dimana konsumen akan melakukan perbandingan produk dengan mengambil informasi melalui akses portal laman e-commerce dari berbagai produsen.
    Bisnis ini memiliki karakteristik yakni terbuka untuk umum (dimana informasi dan servis yang disebarkan bersifat general dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh umum dengan menggunakan basis web), dan pelayanan yang diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Contohnya adalah Berrybenka, Traveloka, Ebay dan masih banyak lagi.

  5. Business to Government
  6. Hingga saat ini, ukuran pasar untuk B2G sebagai komponen dari keseluruhan model transaksi e-commerce dirasa masih kurang. Contoh nyata dari konsep B2G tertuang pada IBM Center For The Business Of Government, yang membantu mensponsori penelitian independen eksekutif sektor publik demi meningkatkan efektivitas pemerintah dengan ide-idenya, IBM berdiri sejak tahun 1998.

  7. Consumer to Consumer
  8. Transaksi C2C pada e-commerce didefinisikan sebagai perdagangan antara individu (sektor swasta) dengan konsumen secara langsung. Hal ini dapat ditemui pada sistem lelang online seperti yang difasilitasi oleh ebay, dimana penawaran dilakukan secara real-time.
Kamu juga dapat melihat kategori C2C ini pada e-commerce yang sering kita gunakan, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada dan lainnya.

Keuntungan Bisnis Melalui E-Commerce

  1. Menekan Biaya
  2. Manfaat penggunaan e-commerce ialah dapat mengurangi biaya operasional perusahaan, seperti biaya untuk perantara atau makelar, biaya pembuatan bahan mentah, biaya sewa gudang dalam alur distribusi, dan menekan biaya angkut dengan memanfaatkan jasa dari ekspedisi melalui penawaran yang lebih rendah.

  3. Memperluas Jangkauan
  4. Dinamika pemasaran digital membuka peluang selebar mungkin untuk memperluas jangkauan secara domestik maupun internasional. Layanan penayangan iklan ini turut disajikan dalam fitur e-commerce dengan sistem berbayar. Dengan rincian data pembeli yang kamu targetkan, jenis produk yang akan dijual, dan sistem yang terintegrasi dengan berbagai media sosial, akan membuat e-commerce membidik pasar yang sesuai .

  5. Meningkatkan Kepuasan Konsumen
  6. E-commerce secara otomatis dapat mengklasifikasikan informasi pelanggan dalam bentuk laporan kepada penjual, dan e-commerce juga memudahkan konsumen mengulas produk yang dibeli beserta ratingnya. Point-point inilah yang membantu perusahaan untuk melakukan evaluasi terhadap produk dan pelayanan yang diberikan. Hal ini selanjutnya akan menjadi acuan inovasi dan strategi pemasaran untuk masa depan.

  7. Meningkatkan Pendapatan
  8. Dengan terjangkaunya target pasar melalui iklan, akan memberikan peluang closing lebih besar pagi penjual. Kemudian, tersedianya berbagai macam moda pembayaran pada e-commerce, dan inovasi produk yang ditawarkan, akan memberikan kenyamanan kepada konsumen untuk berbelanja 24 jam sehari dari berbagai lokasi, sehingga penjualan dan pendapatan pula akan meningkat.

Kompetisi Harga di E-commerce

Dengan berbagai keuntungan yang telah dibahas sebelumnya, berbisnis di e-commerce juga memiliki resikonya tersendiri. Karena biaya pengeluaran untuk memulai bisnis (barrier of entry) dapat ditekan, banyak pelaku bisnis DNVB yang menawarkan harga lebih rendah dan beresiko merusak harga pasar. Walaupun ini menguntungkan dan memberikan kesempatan untuk pedagang baru untuk bersaing, hal ini dapat juga mengancam margin pendapatan pedagang menengah/besar yang telah berinvestasi dalam biaya promosi, R&D, ataupun operasional mereka. Terutama, jika mereka berjualan di e-commerce/marketplace, dimana konsumer dapat berpindah toko untuk membeli barang yang sama dalam satu klik.
Cek juga : Website vs Marketplace, Apa Kelebihan dan Kekurangannya?
Penting bagi setiap pemilik usaha untuk mempertahankan diri dari resiko ‘perang harga’. terutama bagi mereka yang menjual barang generik ataupun menjadi reseller. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun merek yang kredibel dan dipercaya oleh masyarakat (brand trust) sehingga penjual dapat memasang premium harga untuk menjanjikan kualitas.

Peraturan yang Memayungi E-Commerce

Dikarenakan pemanfaatan Teknologi Informasi dirasa memiliki peranan penting dalam perdagangan dan pertumbuhan perekonomian nasional, maka dari itu dibentuklah payung hukum yang mengatur e-commerce dalam UU No 19 Tahun 2016.
Dalam mewujudkan kesejahteraan dan perlindungan kepada masyarakat sebagai konsumen, maka dibentuk pula Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, yang akan memberikan batasan nyata terhadap hak dan kewajiban dari produsen dan konsumen.
Demikian 5 keuntungan bisnis e-commerce yang perlu kamu ketahui. Kamu dapat memulai bisnis atau jualan onlinemu melalui platform e-commerce dan marketplace yang sudah tersedia, atau kamu juga dapat membuat websitemu sendiri untuk branding yang lebih kuat dan premium lebih.
Pastikan customer memiliki kemudahan untuk bertransaksi di websitemu untuk omset yang lebih besar dan pengalaman berbelanja yang lebih mulus. fitur ini biasanya sudah termasuk dalam platform marketplace di Indonesia. Namun, jika kamu memilih untuk membuat websitemu sendiri, kamu dapat menggunakan fitur payment gateway untuk membantu hal ini.
Sistem payment gateway akan membantu menghubungkan website e-commerce kamu dengan berbagai layanan perbankan dan penyedia jasa keuangan supaya pelanggan dapat bertransaksi langsung di website merchant dengan berbagai metode pembayaran dengan satu koneksi. Duitku merupakan payment gateway di Indonesia yang bisa kamu pilih karena telah mengantongi izin resmi dari Bank Indonesia dan bersertifikat PCI-DSS yang merupakan standar keamanan internasional dalam mengelola transaksi online. Dengan Duitku yang terintegrasi dengan e-commerce, semua transaksi akan terjamin ketertiban, kenyamanan dan keamanannya.
Daftar sekarang atau hubungi tim DUITKU untuk mengetahui sejauh mana layanan kami dapat memenuhi kebutuhan perusahaan kamu!
Siap untuk transaksi pertama?
Hubungi customer service kami 24/7 atau daftar untuk mulai saat ini juga.