Jualan Baju Produksi Sendiri atau Jadi Reseller, Ini Bedanya

Duitku Admin on Jul 28, 2022 in Information

Bagi siapa pun yang ingin berbisnis, terutama penjualan produk, tentu dihadapkan dengan berbagai pilihan. Salah satunya mengenai sistem pengadaan produk. Apakah produk akan diproduksi sendiri atau cukup menjadi reseller.

Berjualan produk dengan sistem produksi sendiri maupun reseller memiliki perbedaan yang signifikan meskipun output-nya keduanya sama-sama memasarkan suatu produk. Misalnya jika ingin memulai bisnis berjualan baju, apakah lebih baik berjualan dengan memproduksi baju sendiri dengan bahan dan desain yang dipilih sendiri, atau berjualan dengan sistem reseller yang mana memang jauh lebih praktis.

Untuk itu, sebelum menentukan pilihan, silahkan pahami terlebih dulu penjelasan di bawah ini, yakni mengenai perbedaan berjualan baju dengan produksi sendiri dan menjadi reseller.

Bagaimana Cara Kerja Berjualan Baju Dengan Produksi Sendiri Dan Reseller?

Berjualan baju dengan produksi sendiri dan reseller tentu memiliki cara kerja yang berbeda. Apalagi jika hendak memproduksi sendiri, maka proses berbisnis dimulai sejak pemilihan bahan baku. Berikut perbedaan cara kerjanya:

  1. Produksi Sendiri

  2. Langkah pertama yang harus dilakukan jika ingin memulai produksi baju sendiri adalah memilih supplier bahan baku. Setelah menentukan supplier bahan baku yang cocok, tahap selanjutnya adalah memilih konveksi atau garmen yang terpercaya. Di tahap ini, portofolio dari konveksi tersebut perlu diketahui untuk menghindari produk gagal.

    Ketika memilih untuk memproduksi baju sendiri, maka diperlukan sosok desainer yang harus pintar mendesain pakaian. Sebab, diperlukan referensi dan skill yang baik untuk menghasilkan baju yang baik. Jika desain tersebut diaplikasikan pada bahan baku yang berkualitas, maka produk bisnismu akan menarik hati konsumen.

    Proses produksi pun tak hanya perihal desain, tapi juga tahap pembuatan sampel, fitting, grading pattern, quality control, dan sebagainya. Setelah tahap produksi selesai, maka yang harus diperhatikan adalah cara pengemasan yang baik agar mendapat kesan menyenangkan di mata konsumen. Pemilihan warna, packaging, dan sebagainya harus merepresentasikan brand tersebut.

    Tak cukup itu, penjualan produk harus dilengkapi dengan teknik marketing yang baik. Itulah mengapa berjualan baju dengan produksi sendiri cenderung lebih rumit, yakni karena proses yang dilalui lebih banyak dan kompleks.

  3. Reseller

  4. Jika berjualan baju dengan produksi sendiri dimulai dari tahap pemilihan bahan baku, maka untuk reseller diharuskan memilih supplier yang terpercaya. Penjual harus melakukan riset terlebih dahulu desain, bahan, harga, hingga pasar yang diinginkan supplier. Sebab, jika hanya menjadi reseller, maka seluruh produk yang dijual bergantung pada supplier.

    Untuk itu, tentukan supplier yang tepat sejak awal agar tidak menimbulkan kekecewaan di kemudian hari. Di tahap ini, penjual juga dapat menentukan apakah ia akan mengemas kembali produk sesuai branding bisnisnya.

    Jika sudah memilih beberapa kandidat supplier, pilihlah sampel barang yang akan dijual untuk mengetahui kualitas produk supplier. Tahap ini penting karena reseller pasti melewatkan tahap produksi dan hanya menerima bahan jadi. Untuk itu, sebisa mungkin pakaian yang sudah jadi tersebut merupakan produk yang benar-benar diharapkan reseller sampai ke tangan konsumen.

    Jika sudah menemukan supplier yang tepat, maka buka perjanjian kerja sama. Sebab, setiap supplier-reseller memiliki perjanjian kerja sama dan pembagian keuntungan yang berbeda-beda. Ada yang menerapkan bagi hasil, ada yang menerapkan sistem diskon produk, dan sebagainya.

    Setelah urusan dengan supplier selesai, maka reseller harus memasarkan produk dengan teknik marketing yang baik. Jika memungkinkan, pengemasan ulang sendiri juga akan berdampak baik karena citra brand dapat disesuaikan dengan bisnis reseller sendiri.

Keuntungan dan Kerugian

  1. Produksi Sendiri
  2. Keuntungan:

    • Dapat menyalurkan bakat dan kreativitas.
    • Semua desain dan bahan ditentukan sendiri.
    • Dapat membuka cabang di mana saja.
    • Dapat menentukan harga sendiri.

    Kerugian:

    • Risiko barang tidak diterima pasar.
    • Sulit berkembang jika modal tidak besar.
    • Bersaing langsung dengan para kompetitor.
    • Cara kerja lebih rumit dan kompleks.
  3. Reseller
  4. Keuntungan:

    • Dapat mengontrol stok.
    • Dapat dijalankan dengan modal dan pengalaman minim.
    • Cara kerja lebih praktis.
    • Waktu bekerja lebih fleksibel dan tidak terikat.

    Kerugian:

    • Tidak dapat merombak desain dan bahan.
    • Kompetitor sangat banyak karena pesaing dimulai dari reseller yang mengambil supplier sama.
    • Harga berpatokan pada harga awal supplier.
    • Membutuhkan ruang untuk penyimpanan barang.

Berjualan baju, baik dengan produksi sendiri maupun reseller, sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Untuk menentukan mana yang lebih baik, semua kembali pada calon pelaku usaha, apakah memiliki modal yang cukup, SDM yang kompeten, atau referensi mitra yang terpercaya. Setelah bisnis kamu berjalan, kamu juga bisa rekrut reseller untuk mengembangkan bisnis kamu lebih luas lagi.

Tak hanya mengenai tahap produksi dan pengadaan barang, pendekatan yang baik dengan calon konsumen juga diperlukan. Salah satunya adalah dengan menyediakan sarana pembayaran yang lengkap dan mudah supaya pelanggan dapat membeli produk kamu kapanpun secara otomatis.

Untuk pembayaran, layanan payment gateway dari DUITKU adalah salah satu sarana pembayaran yang dapat mendukung bisnismu. Dengan payment gateway, konsumen bisnismu akan lebih mudah melakukan pembayaran saat bertransaksi. Pembayaran dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun. Untuk merchant, payment gateway Duitku hadir tanpa biaya registrasi ataupun perawatan sistem.

Percayakan pembayaran bisnismu dan nikmati kemudahannya bersama DUITKU!

Siap untuk transaksi pertama?
Hubungi customer service kami 24/7 atau daftar untuk mulai saat ini juga.