Cara Menerima Pembayaran di Platform Drupal: CMS Open Source Cocok untuk Membuat Website Komunitas

Duitku Admin on Nov 15, 2022 in Information
Dunia digital kini semakin mempermudah berbagai urusan di masyarakat, termasuk untuk urusan membangun komunitas dunia maya hingga berbisnis. Untuk itu, pembuatan website dapat menjadi solusi tepat agar kegiatan yang kamu lakukan dapat berjalan lebih mudah.
Drupal merupakan salah satu content management system (CMS) open source yang dapat menjadi pilihanmu dalam membangun website yang kamu inginkan. Apalagi jika website yang kamu bangun adalah website untuk urusan bisnis yang siap menjaring banyak pelanggan.
Selain website, satu hal yang kamu butuhkan adalah layanan pembayaran yang memudahkan dan terintegrasi baik dengan situsmu. Jangan khawatir, sangat mudah sekali untuk kamu mewujudkannya dengan Drupal.

Apa itu Drupal

Drupal adalah salah satu jenis content management system (CMS) yang kini menduduki pangsa pasar terbesar keempat di dunia. Hal itu karena CMS satu ini terkenal akan kemampuan kustomisasinya atau dengan kata lain, kamu dapat membuat website apa pun menggunakan Drupal.
Drupal juga merupakan CMS Open Source, yaitu CMS yang memfasilitasi penggunanya untuk bebas menambah dan memodifikasi fitur-fitur yang diinginkan secara gratis. Kamu dapat mengembangkan websitemu menjadi situs yang menarik, seperti perusahaan-perusahaan yang telah mempercayakan situs mereka pada Drupal. Misalnya media BBC, eBay Inc, Tesla, MTV UK, dan bahkan lembaga pendidikan University of Oxford.
Lantas, bagaimana dengan lisensinya?

Lisensi Drupal

Drupal bersifat Gratis dan Open-Source. Drupal dan semua file kontribusi karya turunan dari Drupal yang dihosting di Drupal.org, dilisensikan di bawah GNU General Public License, versi 2 atau yang lebih baru. Artinya, kamu bebas mengunduh, menggunakan kembali, memodifikasi, dan mendistribusikan file apapun yang dihosting di repositori Git Drupal.org di bawah persyaratan GPL versi 2 atau versi 3, serta untuk menjalankan Drupal dalam kombinasi dengan kode apa pun dengan lisensi apa pun. kompatibel dengan versi 2 atau 3. Misalnya, Affero General Public License (AGPL) versi 3.

Keunggulan dan Kekurangan Drupal

Sebelum mengenal Drupal lebih dalam, terlebih dahulu kamu harus mengerti apa saja keunggulan dan kekurangan dari Drupal. Berikut keunggulan dan kekurangan dari Drupal:

Keunggulan Drupal

  • Drupal bersifat open-source sehingga dapat digunakan dan dimodifikasi oleh pengguna dan pengembang tanpa harus melakukan izin.
  • Berada di bawah lisensi publik GNU, kamu dapat mengunduh Drupal secara gratis.
  • Drupal menawarkan sistem manajemen konten dan pengelolaan situs yang praktis dengan berbagai alat yang disediakan untuk mempermudah pengguna. Seperti WYSIWYG untuk editing, kontrol web untuk konten, dan sebagainya.
  • Komunitas Drupal sangat besar sehingga antar pengguna dapat saling berbagi informasi dengan mudah.
  • Kode sumber untuk membangun situs yang dimiliki Drupal dirancang oleh para ahli sehingga CMS ini cocok untuk kamu yang ingin membuat website yang lebih kompleks.

Kekurangan Drupal

  • Dibandingkan CMS lain, keamanan Drupal cukup rentan. Hal itu karena Drupal merupakan platform open-source.
  • Bagi kamu yang tidak terlalu memahami bahasa pemrograman atau coding, menjalankan Drupal akan sedikit menyulitkanmu. Maka dari itu, CMS ini akan lebih cocok untuk pengguna yang memahami teknis. Jika tidak, lebih baik kamu menggunakan jasa developer untuk mengeksplor fitur website lebih luas.
  • Modul yang disediakan tidak sebanyak CMS lain.
  • Karena bersifat open-source, akan ada pengurangan dukungan terhadap kinerjanya. Untuk mengatasi itu, kamu dapat memilih opsi untuk membayar fitur tambahan dari mitra Drupal terpercaya.

Fitur-Fitur Drupal

Salah satu keunggulan dari Drupal adalah fiturnya yang beragam. Kamu dapat menambah berbagai fitur tersebut ke website dengan menggunakan modul. Misalnya, fitur Devel yang berfungsi sebagai pendukung Meta Tag untuk implementasi SEO.
Berikut beberapa fitur unggulan dari Drupal:
  • CMS (Content Management Systems) – Sistem Manajemen Konten.
  • CMF (Content Management Framework) – Sistem Platform.
  • Blog yang diperuntukan untuk single-user dan multi-user.
  • Built-in Forum Engine.
  • Multi-website hanya dengan satu instalasi.
  • Multi-bahasa, diantaranya termasuk Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa
  • Konten Multimedia
  • Mendukung banyak jenis database seperti MySQL, PostgreSQL, SQLite, MS SQL dan MariaDB.
  • Dapat dipasang menggunakan web-server Apache, Nginx, IIS dan Lighttpd
  • Pengaturan hak akses pengguna tak terbatas. Tak hanya pengaturan hak akses jenis konten, tapi juga bisa memberikan hak akses tiap field data.
  • Dapat membuat jenis konten baru yang tipe datanya sesuai keinginan pengguna.
Selain itu, terdapat fitur yang bisa kamu dapatkan dengan menginstal Modul dari Drupal, misalnya Token sebagai UI untuk browsing tokens, Web Form untuk membangun semua jenis formulir untuk mengumpulkan jenis data, yang dapat dikirimkan ke aplikasi atau sistem apapun, Meta Tag yang memungkinkan kamu untuk secara otomatis memberikan metadata terstruktur, alias “tag meta”, yang bertujuan membangun SEO situs web, serta lain sebagainya.

Fitur Drupal Premium/Berbayar

Jika kamu memilih menggunakan Drupal premium atau berbayar, terdapat fitur lain yang jauh lebih menarik yang dapat kamu coba. Fitur-fitur tersebut dapat kamu dapatkan, salah satunya dengan menginstal Tambahan dan Modul premium atau berbayar
Sebagai contoh, jika kamu adalah pelaku usaha yang menginginkan tema website dengan fitur lain yang lebih lengkap, kamu dapat menginstal tema premium yang akan memfasilitasinya.
Termasuk modul premium, seperti CKEditor 5 Premium yang memberikan serangkaian solusi kolaboratif dengan fitur mengekspor konten ke format responsive (mobile) dan lintas-platform populer. Beberapa fitur yang ditawarkan adalah real-time collaboration solution, track changes feature, comments feature, revision history dan fitur untuk export dari Word ke PDF dan sebaliknya.
Tentunya masih ada beberapa modul berbayar lain yang menawarkan fitur premium lebih banyak lagi.

Perbandingan Drupal dengan CMS Lain (WordPress, WHMCS, Magento, Joomla)

Tak perlu bingung, berikut perbandingan Drupal dengan CMS lain agar kamu dapat menentukan CMS pilihanmu dengan tepat.

Drupal vs WordPress

Secara menyeluruh, WordPress merupakan CMS dengan pengguna terbanyak. Lebih dari 60% pasar digital menggunakan WordPress sebagai pilihan CMS mereka. Namun, jangan salah, Drupal tak kalah menarik dibandingkan WordPress.

Pertama, mengenai kemudahan operasional. Drupal memberikan kemudahan sejak di awal pembuatan website. Kamu akan diberi pilihan beberapa jenis website yang dapat kamu buat. Sayangnya, beberapa tambahan fitur mengharuskanmu untuk mengetahui cara pemrograman dalam PHP, HTML, ataupun bahasa lainnya.

Sedangkan untuk WordPress, instalasi dengan satu klik saja menjadikan CMS ini sangat mudah diatur dan digunakan.
Kedua, mengenai SEO. Perlu diketahui, menjaga situs CMS Drupal tetap up to date bisa jadi hal yang sulit jika kamu bukan seorang developer. Meski begitu, kinerja Drupal dalam SEO sangat baik karena kamu akan menemukan berbagai ekstensi yang dapat meningkatkan SEO websitemu, seperti Yoast SEO.
Sama halnya dengan Drupal, kamu dapat menginstal plugin Yoast SEO untuk SEO Optimization yang lebih baik. Namun, kamu dapat memperbarui setiap aspek websitemu lebih mudah karena dari plugin hingga inti WordPress dapat kamu akses sendiri melalui dasbor.
Ketiga, mengenai kecepatan dan kinerja. Salah satu keunggulan Drupal adalah kinerjanya yang tinggi dan memuat konten dengan cepat. Itu karena CMS ini tidak terlalu intensif dalam menarik sumber daya sehingga memungkinkan komunikasi server yang responsif dan cepat tanggap. Maka dari itu, Drupal dapat menangani website dengan ribuan halaman sekalipun, sehingga cocok untuk membangun website dengan database konten besar.
Berbeda dengan WordPress yang lemah dalam hal kecepatan. Bukan berarti tidak bisa cepat, melainkan banyak webmaster yang akhirnya tidak mengoptimalkan website secara benar.
Keempat, yakni soal keamanan. Baik Drupal maupun WordPress sama-sama dilengkapi dengan sistem keamanan yang baik. Namun faktanya, WordPress adalah CMS yang paling sering diretas.
Terakhir, Drupal dan WordPress adalah CMS Open Source yang cocok digunakan untuk membuat berbagai website, termasuk website komunitas. Drupal memiliki berbagai ekstensi dan modul untuk mewujudkan website komunitas yang kamu inginkan, sedangkan WordPress memiliki banyak pilihan plugin dan tema.

Drupal vs WHMCS

Selanjutnya adalah perbandingan Drupal dengan WHMCS. WHMC sendiri adalah singkatan dari Web Hosting Automation Made Easy, sebuah perusahaan hosting, domain, cPanel dan sebagainya yang menyediakan berbagai tools untuk membuat web hosting untuk bisnis.
Menurut data yang dilansir dari similartech, Drupal sudah menangani lebih dari 270 ribu situs, sedangkan WHMCS menangani lebih dari 3.000 situs.
Drupal dapat digunakan secara gratis dan memiliki lebih banyak keunggulan. Namun jika kamu ingin menggunakan WHMCS, mereka menawarkan layanan all-in-one CMS mulai dari gratis hingga berbayar.
Beberapa keunggulan yang akan kamu dapatkan dengan menggunakan Drupal adalah banyaknya jenis website yang dapat kamu pilih, misalnya Science & Education, Law & Government, Health, Computers Electronics & Technology, dan 20 jenis lainnya. Sedangkan WHMCS tidak memiliki keunggulan dibandingkan Drupal dalam kategori situs web mana pun.
Walaupun begitu, WHMCS banyak digunakan untuk membuat website penjualan hosting dan komponen penunjang website lainnya, berbeda dengan Drupal yang lebih ditujukan untuk memuat konten.

Drupal vs Magento

Berbicara mengenai Drupal dan Magento, adalah dua hal dengan target market yang berbeda Drupal merupakan sebuah CMS, sedangkan Magento dirancang lebih untuk keperluan e-niaga atau e-commerce, sebuah website untuk bisnis jual-beli.

Jika kamu menginginkan sebuah website toko online yang besar dengan pengalaman e-commerce yang luar biasa dan kinerja yang lancar, jangan ragu untuk memilih Magento. Namun jika kamu ingin website yang kaya akan konten (daripada sekadar mencari toko online) di mana fitur e-commerce premium tidak terlalu diperlukan, pertimbangkan untuk menggunakan Drupal.

Drupal vs Joomla

Joomla merupakan salah satu jenis CMS, sama seperti Drupal. Baik Joomla maupun Drupal keduanya bisa didapatkan secara gratis dan sama-sama sering digunakan sebagai sistem manajemen konten (CMS) open source yang digunakan untuk menerbitkan konten web.
Tampilan Drupal cenderung lebih sederhana dibandingkan Joomla. Joomla memiliki dua jenis templates yang bisa diinstal, yaitu front-end templates dan back-end templates. Keduanya hanyalah template yang mendukung jenis website apa yang akan kamu buat, sedang untuk temanya, kamu diharuskan mencari sendiri di toko templates.
Berbeda dengan Joomla, Drupal menyediakan tempat khusus dan resmi untuk memilih tema. Kamu juga dapat melakukan spesifikasi website seperti untuk maintenance, development, dan sebagainya.
Jika Drupal memiliki modul untuk menambah fitur website, Joomla memiliki dua ekstensi yang sifatnya lebih fungsional, yaitu modules dan plugin. Modules untuk menambah fitur website, sedangkan plugin untuk melengkapi fitur dan tampilan pada Joomla itu sendiri.
Terakhir, mengenai kecocokan konten untuk website, Joomla cocok dipakai untuk membuat website apapun, mulai dari Blog hingga website perusahaan atau sekolah. Joomla juga memfasilitasi berbagai jenis website dengan tujuan untuk bisnis, media, dan sebagainya.
Sementara untuk Drupal, memfasilitasi penggunanya untuk membuat website dari yang paling sederhana hingga kompleks seperti pembuatan toko online, hosting aplikasi, hingga website chat berbasis web.

Jenis website seperti apa yang bisa dibuat menggunakan Drupal?

Dengan memilih Drupal sebagai CMS untuk website kamu, maka kamu dapat memilih berbagai jenis website untuk dibuat, di antaranya website Retail, FinTech, Olahraga dan Hiburan, Travel dan Wisata, IT, E-Commerce, Nirlaba dan Lembaga Sosial Masyarakat, Kesehatan, Pendidikan, Media dan Penerbitan, Pemerintah, dan sebagainya.
Setelah pembahasan di atas, apakah kamu tertarik menggunakan Drupal sebagai CMS Open Source untuk membuat website? Termasuk untuk membuat website komunitas dan bisnis, Drupal memiliki banyak fitur yang dapat kamu coba untuk mengembangkan websitemu semaksimal mungkin.

Cara Menerima Pembayaran di Website Berbasis Drupal

Untuk kamu yang sudah menentukan untuk menggunakan Drupal untuk membangun website atau ingin menerima pembayaran otomatis dan terintegrasi langsung di websitemu, Kamu dapat menghubungkan CMS ataupun website kamu dengan payment gateway. Payment Gateway menghubungkan website atau aplikasi dengan berbagai layanan perbankan dan penyedia jasa keuangan supaya website/aplikasi online kamu dapat menerima pembayaran secara langsung di website atau aplikasi merchant dengan berbagai metode pembayaran dengan satu koneksi. Salah satu payment gateway Indonesia yang telah mengantongi izin dari bank Indonesia antara lain Duitku.
Selain mendapatkan izin dari bank Indonesia, Duitku juga telah menyediakan fasilitas integrasi dengan menggunakan plugins untuk website yang dibangun dengan menggunakan CMS Drupal. Payment gateway dapat disambungkan dengan menginstall plugins untuk integrasi yang mudah dan cepat.

Cara Menyambungkan Payment Gateway Duitku untuk Menerima Pembayaran di Website Berbasis Drupal

  1. Unduh Duitku plugin untuk Drupal pada link berikut
  2. Unggah plugin yang telah di download ke Drupal kamu.
  3. Extract plugin tersebut, kemudian pada FTP kamu pada “root/modules/contrib/” terdapat “duitku_payment”.
  4. Buka Drupal kamu dan masuk sebagai administrator.
  5. Klik menu Extend.
  6. Pada daftar Extend, temukan Duitku Payment di bagian Payment Gateway lalu klik kotak di samping hingga terceklis untuk mengaktifkan.

  7. Klik menu Commerce.
  8. Klik Configuration.

  9. Pada bagian Payment klik Payment Gateways.

  10. Pada halaman Payment Gateways klik Add Payment Gateway.

  11. Berikan nama pada Payment Gateways di kolom Name.
  12. Pada daftar Plugin pilih Duitku Payment Gateway.
  13. Atur nama metode pembayaran di halaman checkout pada kolom Display Name.
  14. Pilih Mode sesuai dengan environment yang digunakan. Test untuk sandbox dan Live untuk production.
  15. Masukkan credential Duitku kamu seperti Merchant Code dan API Key sesuai dengan environment yang digunakan.
  16. Atur Expiry Period untuk mengatur batas kadaluarsa tagihan seperti nomor virtual account.
  17. Klik Save, pengaturan selesai.


  18. Kamu dapat melihat metode pembayaran Duitku yang telah kamu buat pada halaman checkout seperti di bawah ini.

Jadi tunggu apa lagi? Ayo permudah pengelolaan bisnis kamu bersama DUITKU!
Siap untuk transaksi pertama?
Hubungi customer service kami 24/7 atau daftar untuk mulai saat ini juga.