Apa Itu Resesi dan Bagaimana Membantu Bisnis Menghadapi Resesi

Duitku Admin on Jun 3, 2022 in Information

Pandemi Covid-19 tidak hanya berefek pada aspek kesehatan. Dalam aspek ekonomi, dunia pun dikejutkan oleh adanya resesi. Adanya resesi ini juga bisa membuat daya beli masyarakat menurun. Produksi barang dan jasa juga merosot sehingga produk domestik bruto nasional juga ikut merosot.

Secara otomatis, hal tersebut akan berdampak signifikan pada kondisi bisnis. Selama resesi, ekonomi negara menjadi sulit, orang kehilangan pekerjaan, penjualan menurun, dan output ekonomi negara secara keseluruhan menurun. Ada banyak faktor yang bisa memicu resesi, mulai dari inflasi, deflasi, hingga gelembung aset.

Definisi Resesi

Resesi adalah menurunnya kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun secara signifikan. Para ahli menyatakan resesi ketika ekonomi suatu negara memiliki produk domestik bruto (PDB) negatif, meningkatnya tingkat pengangguran, penurunan penjualan ritel, dan ukuran pendapatan dan manufaktur yang menurun untuk jangka waktu yang lama. Resesi dianggap sebagai bagian yang tak terhindarkan dari siklus bisnis yang terjadi dalam perekonomian suatu negara.

Resesi juga bisa diartikan sebagai perlambatan atau penurunan besar-besaran dalam kegiatan ekonomi. Penurunan yang signifikan dalam pengeluaran umumnya mengarah ke resesi. Perlambatan ekonomi karena resesi dapat berlangsung selama beberapa kuartal sehingga benar-benar menghambat pertumbuhan ekonomi. Dalam situasi seperti itu, indikator ekonomi seperti PDB, laba perusahaan, lapangan kerja, dan sejenisnya akan jatuh.

Resesi juga menciptakan kekacauan di seluruh perekonomian. Untuk mengatasi ancaman tersebut, Pemerintah umumnya bereaksi dengan melonggarkan kebijakan moneter dengan meningkatkan jumlah uang beredar atau menurunkan suku bunga. Pemerintah juga bisa mengatasi resesi dengan meningkatkan pengeluaran dan menurunkan pajak.

Penyebab Resesi

Ada banyak hal yang bisa memicu resesi, mulai dari guncangan ekonomi yang datang tiba-tiba hingga dampak dari inflasi yang tidak terkendali. Berikut berbagai fenomena yang bisa memicu resesi:

  1. Guncangan ekonomi yang tiba-tiba:
  2. Guncangan ekonomi adalah masalah yang menimbulkan kerugian finansial yang serius. Salah satu contoh guncangan ekonomi yang menyebabkan resesi antara lain datangnya pandemi Covid-19 di tahun 2020. Lalu pada 1970-an, OPEC memotong pasokan minyak ke AS tanpa peringatan sehingga menyebabkan resesi.

  3. Utang yang berlebihan
  4. Ketika sebuah negara atau bisnis mengambil terlalu banyak utang, biaya pembayaran utang dapat meningkat sehingga memicu gagal bayar. Hal ini bisa menyebabkan kebangkrutan dan kemerosotan ekonomi. Gelembung perumahan di tengah-tengah yang menyebabkan resesi hebat adalah contoh utama dari hutang berlebihan yang menyebabkan reses

  5. Gelembung aset
  6. Gelembung aset adalah kondisi di mana harga aset naik secara drastis. Hal ini bisa terjadi ketika keputusan investasi didorong oleh emosi tanpa ada analisis fundamental yang bagus.

  7. Inflasi berlebihan
  8. Inflasi adalah kondisi di mana harga-harga produk naik secara stabil dari waktu ke waktu. Inflasi sebenarnya bukan hal yang buruk. Namun jika terjadi secara berlebihan, hal ini bisa membuat ekonomi suatu negara atau bisnis menjadi terpuruk. Biasanya, inflasi dikendalikan dengan menaikkan suku bunga sebab suku bunga yang lebih tinggi dapat menekan aktivitas ekonomi.

  9. Deflasi berlebihan
  10. Deflasi adalah kondisi di mana harga turun dari waktu ke waktu, yang menyebabkan upah berkurang sehingga menekan harga. Ketika deflasi menjadi tidak terkendali, banyak pemilik bisnis menghentikan pengeluaran. Hal ini bisa melemahkan ekonomi.

Resesi dan Siklus Bisnis

Siklus bisnis menggambarkan cara ekonomi bergantian antara periode ekspansi dan resesi. Saat ekspansi ekonomi dimulai, pertumbuhan ekonomi bisnis akan menjadi sehat dan berkelanjutan. Hal ini akan mempermudah bisnis untuk mendapatkan pinjaman dan mendorong konsumen dan bisnis untuk berhutang. Lambat laun, hal ini akan mempengaruhi harga aset.

Seiring meningkatnya ekspansi ekonomi, nilai aset juga akan meningkat lebih cepat dan beban utang menjadi lebih besar. Fenomena tersebut bisa menggagalkan ekspansi ekonomi sekaligus memicu gelembung aset, menghancurkan pasar saham, dan membuat beban utang menjadi terlalu besar. Akibatnya, pertumbuhan berkontraksi dan ekonomi memasuki resesi.

Mempertahankan Bisnis Dari Resesi

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mempertahankan bisnis dari resesi, berikut cara tersebut:

  1. Pantau kondisi bisnis
  2. Kamu harus selalu memantau kondisi bisnis secara berkala, terutama dalam hal keuangan. Lakukan pengecekan cash flows, omset per bulan, dan fixed cost bulanan secara berkala untuk memantau kesehatan bisnis kamu. Data tersebut akan sangat membantu dalam mengambil keputusan penting dalam bisnis.

  3. Lakukan efisiensi biaya
  4. Untuk mempertahankan bisnis dari resesi ekonomi, kamu juga bisa melakukan efisiensi biaya secara maksimal. Caranya dengan menuliskan setiap pekerjaan dan biaya yang timbul lalu cobalah untuk melakukan penghematan untuk hal tersebut. Kamu bisa melakukan penghematan dengan mengurangi jam kerja yang tak efektif atau melakukan penerapan work from home untuk karyawan yang kehadiran fisiknya tidak berdampak besar pada omset perusahaan.

  5. Tawarkan produk baru
  6. Dengan menawarkan produk baru, kamu bisa memperluas line up untuk kunci bertahan selama resesi berlangsung. Tak perlu membuat produk yang benar-benar baru, kamu bisa menawarkan kembali produk untuk pasar lain. Misalnya, produk manufaktur yang digunakan pada sektor gas dan minyak juga efektif di sektor lain. Diversifikasi semacam ini cukup penting untuk mempertahankan bisnis kamu.

  7. Lakukan adaptasi
  8. Melakukan adaptasi terhadap kondisi resesi sangat diperlukan agar bisnis bisa bertahan. Adaptasi bisa dilakukan dengan mengubah penjualan menjadi online, pembayaran dari cash menjadi digital, hingga mengubah jenis produk yang kamu jual. Kamu bisa melakukan adaptasi di semua bidang, termasuk cara kerja karyawan. Setelah itu, lakukan evaluasi terhadap kondisi keuangan dan penjualan kemudian cari solusi untuk meningkatkan omset perusahaan.

Untuk bertahan dalam masa resesi, membawa bisnis offline kamu menjadi online juga merupakan salah satu cara yang patut dicoba. Dengan go online, bisnis kamu dapat menjangkau lebih banyak customer di seluruh Indonesia. Tidak menutup kemungkinan juga bahkan menjadi komoditas ekspor yang kompeten sampai ke luar negeri.

Masalah pembayaran jangan khawatir, pakai payment gateway Duitku. Payment gateway terpercaya di Indonesia, Duitku akan membantu untuk memfasilitasi customer kamu melakukan pembayaran dimanapun dan dimanapun 24/7 siap melayani. Jadi roda bisnis kamu akan tetap terus bergerak meski dalam masa resesi!

Siap untuk transaksi pertama?
Hubungi customer service kami 24/7 atau daftar untuk mulai saat ini juga.