COD atau cash on delivery adalah pembayaran belanja online dimana customer akan memberikan sejumlah uang sebagai pembayaran ketika barang yang dipesan dikirim oleh kurir. Pembayaran akan diterima oleh kurir yang bertugas. COD merupakan salah satu cara pembayaran transaksi pembelanjaan daring yang banyak diminati.
Menurut survei dari Jakpat yang dilakukan pada bulan April sampai Juni 2021, 54% responden mereka memilih menggunakan COD sebagai metode pembayaran yang diminati selama satu tahun terakhir. Hal ini bukan tanpa sebab, menurut koresponden dengan COD mereka bisa memastikan barang benar-benar sampai, merasa dimudahkan ketika malas pergi ke ATM, tidak memiliki akun bank dan tidak memiliki e-wallet.
Akhir-akhir ini hampir setiap hari kita lihat dari berita online maupun di sosial media bersliweran perihal keributan antara kurir dan customer COD. Banyak faktor yang mendasari, ada yang dikarenakan barang yang dikirim sudah rusak/pecah/salah size yang dikirim dan masih banyak kekurangan lainnya. Tentu saja sebagai customer COD merasa dibohongi dalam pembelian, akan tetapi sebagai kurir tanggung jawab mereka hanya mengantarkan barang dengan selamat dan menerima pembayaran COD atas barang yang diantarkan. Jadi tidak seharusnya customer memarahi kurir sampai menggunakan kata-kata kasar dan merendahkan pihak kurir.
Lalu dimana sebenarnya kesalahan sistem ini?
Sebenarnya bukan kesalahan dari sistem COD nya. Akan tetapi edukasi sistem COD harus lebih gencar dari pihak e-commerce atau website toko online. Edukasi ke customer bagaimana cara mereka untuk mengajukan komplain dan pengembalian barang jika barang yang datang tidak sesuai. Tapi tetap harus melakukan pembayaran di kurir. Edukasi ke penjual agar lebih teliti dalam menyiapkan paket sesuai pesanan dan jujur dalam menulis deskripsi produk dan foto produk yang dijual.
Barang COD tidak boleh dibuka atau merusak bungkus paketnya sebelum kurir menerima pembayaran dari customer. Jika barang yang dipesan tidak sesuai, customer bisa melakukan komplain lewat aplikasi e-commerce atau website toko online dimana mereka pesan. Kurir bukan perwakilan dari penjual, jadi bukan tugas kurir untuk disalahkan atau menerima kata-kata kasar dari customer ya.
Apakah COD merugikan kurir?
Jika dilihat dari whole case, banyaknya pengiriman paket akan menguntungkan bagi pendapatan para kurir. Selain gaji pokok, kurir akan mendapatkan intensif dari paket yang berhasil dikirimkannya. Intensif per paket besarannya berbeda-beda, tergantung dari kebijakan masing-masing logistik. Ada juga logistik yang tidak menerapkan gaji pokok, jadi pendapatan kurir hanya dari paket yang berhasil dikirim.
Berikut beberapa penjelasan dampaknya untuk kurir paket COD :
- Sistem COD seringkali merepotkan bagi kuri
Jika tempat tujuan ternyata kosong, kurir harus kembali lagi di lain waktu. 2x kurir ke tempat tujuan dan tidak ada yang menerima, maka paket akan dianggap cancel dan dikembalikan ke penjual. Hal ini menyita waktu kurir yang seharusnya bisa mengirimkan paket lebih banyak lagi. - Paket yang cancel/dikembalikan ke penjual, maka kurir tidak mendapatkan intensif dari paket yang berhasil diantar.
- Customer membuka paket terlebih dahulu sebelum membayar.
Customer membuka paket terlebih dahulu sebelum membayar, hal ini tidak diperbolehkan. Menghindari jika customer mengaku barang yang dikirim tidak sesuai dengan apa yang dipesan. Sehingga customer tidak mau melakukan pembayaran. Atas paket yang telah dibuka, kurir harus melakukan pembayaran sejumlah harga paket untuk menutup laporan pengiriman pada hari itu.
Inilah alasan mengapa pihak kurir sering mengambil video ketika customer marah-marah ke pihak kurir sambil membuka paket. Sehingga bisa dijadikan bukti keadaan yang sebenarnya terjadi ketika mengirimkan paket COD yang bermasalah. Sebaliknya, beruntung jika customer yang melakukan komplain ke penjual via aplikasi dengan menyertakan video unboxing sesuai syarat dan kondisi yang telah ditetapkan. Sehingga kurir yang telah mewakili customer membayar untuk paket tersebut akan menerima refund atas kesalahan transaksi yang terjadi. - Sistem COD dibayarkan dengan uang tunai.
Sistem COD ini kebanyakan dibayar dengan uang tunai dengan tujuan mempermudah customer. Akan tetapi terkadang pada saat barang datang, customer sedang tidak memegang uang tunai, sehingga harus mengambil uang ke mesin ATM terlebih dahulu. Dari segi waktu ini sangat merugikan kurir, karena seharusnya kurir bisa melanjutkan perjalanan mengirimkan paket ke alamat lainnya. - Karena dibayar dengan uang tunai, terkadang customer tidak menyediakan uang pas. Sehingga kurir harus mencarikan uang kembalian. Ini cukup menyusahkan bagi pihak kurir.
Ternyata beginilah dampak yang dialami oleh pihak kurir dalam mengirimkan paket COD. Banyak protes yang dilayangkan berseliweran di social media untuk meninjau kembali apakah metode pembayaran belanja online dengan sistem COD ini patut dipertahankan atau dihapus saja. Media detik.com pernah membuat tersebut dengan 52 pembacanya yang ikut berpartisipasi. Hasilnya sebanyak 41 orang setuju sistem COD dihapus dan sisanya masih ingin sistem COD dipertahankan.
Sistem jual beli merupakan ekosistem yang saling membutuhkan, jadi harus saling support dan saling menjaga amanah. Penjual menawarkan produknya dengan jelas dan jujur dengan kualitas yang baik. Pembeli melakukan perannya dengan melakukan pemesanan secara teliti, jika ada yang kurang jelas, silahkan menghubungi penjual terlebih dahulu dan melakukan transaksi dengan jujur. Ekspedisi melakukan perannya dengan amanah mengantar paket-paket ke tempat tujuan.
Jika ekosistem ini berjalan dengan baik, maka sistem pembayaran apapun yang dipilih oleh pembeli/customer tidak akan menjadi suatu masalah. Akan tetapi untuk lebih aman, nyaman dan efisien, bagi kamu pemilik usaha online menggunakan payment gateway untuk automasi pembayaran bisnis online kamu.
Otomasi Pembayaran Online Langsung di Website, Supaya semua pihak Nyaman dan Tentram
Dengan sistem yang sudah otomatis, kamu tidak perlu sibuk untuk melakukan pengecekan pesanan customer apakah sudah dibayar atau belum. Hal ini bisa menjadi filter pertama yang dimiliki oleh penjual juga lho, kenapa? Karena customer kamu tidak akan asal checkout barang seperti pada sistem COD. Dimana pada sistem COD bisa jadi customer tidak memiliki komitmen pembelian dan pembayaran, sehingga bisa asal checkout saja padahal belum tentu benar-benar niat membeli. Tinggal cancel saja dan tidak mau bayar ketika barang sampai.
Jadi, permudah semua urusan transaksi online kamu dengan Duitku!