Manajemen laba merupakan kebijakan manajerial mengenai arus kas perusahaan dimasa depan apabila dilihat dari sudut pandang informasi finansial. Dalam kenyataannya, laporan arus kas merupakan informasi yang relatif faktual, dikarenakan metode penyusunannya yang berbasis kas.
Informasi mengenai arus kas tersebut berguna bagi perusahaan terutama para bagi tim terkait yang menjadikan media tersebut sebagai dasar untuk menilai kemampuan institusinya dalam menghasilkan kas, dan menilai kebutuhan perusahaan dalam penggunaan arus kas.
Dikutip dari Standar Akuntansi Keuangan 1 (2007), perusahaan harus menyusun laporan arus kas sesuai dengan persyaratan dan menyajikan laporan tersebut sebagai bagian tidak terpisahkan (integral) dari laporan keuangan untuk setiap periode penyajian laporan keuangan.
Definisi Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menurut PP No 8 Tahun 2006 merupakan laporan yang menggambarkan arus kas masuk dan keluar selama suatu periode, serta posisi kas pada tanggal pelaporan. Atau secara umum dinilai sebagai laporan yang menggambarkan perubahan posisi kas dalam satu periode akuntansi, yang dapat dilihat dari tiga sisi, pertama kegiatan operasi, pembiayaan, dan investasi.
Menurut Wibowo dkk dalam Pengantar Akuntansi II, laporan arus kas merupakan suatu laporan yang menyediakan informasi mengenai penerimaan kas dan pengeluaran kas oleh suatu entitas selama periode tertentu.
- Aktivitas Operasi
- Aktivitas Investasi
- Aktivitas Pembiayaan
Merupakan aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan, seperti pendapatan tunai dari penjualan barang dan atau jasa, pendapatan bunga dan dividen.
Aktivitas ini adalah aktivitas yang berhubungan dengan perolehan dan pelepasan aktiva tetap dan investasi, serta pemberian dan penagihan pinjaman kepada perusahaan lain. Seperti penerimaan tunai dari penjualan aktiva tetap dan penerimaan hasil penagihan pinjaman.
Aktivitas pembiayaan atau pendanaan merupakan aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta komposisi modal dan pinjaman jangka panjang perusahaan. Seperti halnya penerimaan kas dari menerbitkan surat utang jangka panjang berupa utang obligasi atau wesel bayar jangka panjang.
Tujuan Laporan Arus Kas
Media pelaporan ini akan menyuguhkan informasi mengenai arus kas masuk maupun arus kas keluar dari instansi tertentu yang menjadi gambaran tentang alokasi kas pada berbagai kegiatan operasionalnya.
Masih dari Wibowo dkk, yang merinci tujuan dari laporan arus kas yakni untuk:
-
Menyediakan informasi yang relevan mengenai penerimaan dan pengeluaran kas bagi investor dan kreditur;
-
Membantu pembaca laporan keuangan dalam memperkirakan perbedaan antara laba bersih atau net income dengan penerimaan serta pengeluaran kas yang terkait dengan pendapatan tersebut; dan
-
Membantu menentukan pengaruh transaksi kas dan non kas dari aktivitas pendanaan dan investasi terhadap posisi keuangan suatu entitas.
Menurut Standar Akuntansi Keuangan 1 (2007), laporan arus kas dapat memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi perubahan dalam aset bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka adaptasi dengan perubahan keadaan dan peluang.
Baca juga : Aplikasi akunting yang cocok untuk pembukuan usaha kamu
Cara Menyusun Laporan Arus Kas
Secara general terdapat dua metode yang dapat dipakai untuk menyusun arus kas, yakni metode langsung dan metode tidak langsung. Walaupun terdapat perbedaan tata cara, hasil yang didapat akan sama. Dilihat dari sudut pandang cara memperoleh angka arus kas melalui aktivitas operasi, metode langsung akan menghitung arus kas riil, sementara itu metode tidak langsung akan melakukan penyesuaian terhadap net income atau laba bersih.
Melalui metode langsung, kelompok utama dari penerimaan kas kotor dan pengeluaran kas kotor dapat diungkapkan. Sementara metode tidak langsung akan diawali dengan laba kemudian disesuaikan dengan unsur-unsur sebagai berikut:
-
Beban-beban yang bersifat non kas;
-
Laba yang merupakan bagian dari aktivitas selain operasi; dan
-
Perubahan dalam harta lancar atau utang lancar.
Kemudian untuk menyusun laporan arus kas, ada empat langkah yang harus diperhatikan:
- Menentukan jumlah kas atau ekuivalen kas;
- Menentukan jumlah kas bersih yang disediakan atau digunakan oleh aktivitas operasi
- Menentukan jumlah kas bersih yang disediakan atau digunakan oleh aktivitas investasi
- Menentukan jumlah kas bersih yang disediakan atau digunakan oleh aktivitas pembiayaan
- Menyusun laporan arus kas secara lengkap